MATI GAYA
6/4/2009
Saya nyaris terjebak terlalu serius mendengarkan iklan produk layanan operator selular ini di radio. Pembawa iklan ini adalah ibu Maria Untu, yang suaranya familiar kita dengar di bioskop 21, "Pintu Teater 2 telah dibuka.... bagi anda yang sudah memiliki tiket tanda masuk ......" atau jika di sandiwara radio Saur Sepuh ,beliau adalah pengisi suara permaisuri Brama Kumbara. Pasti terbayang, betapa anggun nya pembawa iklan ini saat membacakan iklan yang di setting mirip berita duka cita itu....
Istilah MATI GAYA adalah murni bahasa marketing yang menggambarkan situasi orang yang terjebak TIDAK PRODUKTIF di saat-saat tertentu, seperti kena macet atau menunggu sesuatu. Tentu saja ada juga saat- saat TIDAK PRODUKTIF yang disengaja, seperti melamun, main game terlalu lama, dan bermalas-malasan. Nah, MATI GAYA adalah pengertian yang tepat untuk waktu TIDAK PRODUKTIF yang tidak disengaja, karena sesunguhnya si pelaku yang MATI GAYA ini memang tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Tapi pilihan solusi operator selular ini juga layak diperdebatkan, karena dia menawarkan paket murah ber internet. Apakah aktifitas ber internet sudah dinilai produktif sehingga menghilangkan MATI GAYA ?
Bermain internet banyak macamnya, banyak ragamnya. Terhubung dengan internet, seperti masuk ke duania lain, dunia tanpa batas. Aneh memang, kadang kita merasa ada batas-batas di dunia nyata, tapi di internet, alamak.... apa saja bisa, apa saja ada, tapi tidak semua bisa disentuh dan dinikmati. Mungkin hanya itu batasan internet, tidak seluruhnya nyata. Ini seperti dunia para lelembut, mungkin mereka bisa merasakan senang, sedih, bahagia dan marana, tapi mereka tidak bisa menyentuh apel untuk dimakan, karena di dunia para lelembut ini memang tidak ada apel sungguhan, semuanya maya, semuanya semu.
Nah, jika demikian, peluang terjadi ketidak produktifan kita di internet sangat besar, karena bagaimana hal maya bisa menghasilkan hal nyata ? jika orang tenggelam dalam dunia maya tanpa tujuan, hasilnya adalah TIDAK ADA HASIL. Hanya pengguna yang bijaksana saja yang mengerti menghadirkan dunia maya ini menjadi sesuatu yang berarti nyata. Berikut adalah contoh kasus :
Istri saya sedang bingung mau bikin apa untuk menjamu tamu pada acara syukuran di rumah. Buru-buru dia buka internet untuk mencari tahu jenis-jenis masakan yang cocok untuk syukuran. Dalam hitungan detik, sekian ribu resep muncul, istri saya malah jadi bingung. lalu tidak sengaja meng klik situs infotainment pada iklan web yang dibuka itu, 15 menit dia terjebak disitu menikmati gosip. Saat ingat, istri kembali masuk ke masalah resep, karena banyaknya menu masakan, dia mencoba bertanya ke forum milist nya, tidak sampai 2 menit ada yang menjawab, alternatif yang diberikan tidak menarik. Lalu istri mencoba bertanya di forum Friendster (FS), Fascebook (FB), dan Yahoo Messanger (YM).... tidak sampai 1 menit sudah ada yang menanggapi. Tanggapanya beda-beda dan sulit diklasifikasikan. Sambil menunggu tanggapan anggota lain, istri membuka kembali situs resep masakan, salah satu di klik, artikel yang menarik dibaca, salah satu resep yang menarik menyajikan bahan-bahan nya secara detil, lengkap dengan tahap-tahap dan tips agar masakan lebih lezat, tidak sampai disitu, jika mau mencicip juga ditunjukan rumah-makan yang menyediakan masakan dari resep itu. Istri meng klik situs rumah makan nya, dan sekian rmenu makanan yang lezat disajikan lengkap dengan gambar masakan dan suasana orang yang sedang memakan menu itu. terbayang betapa nikmat makan disitu....kebetulan ada foto artis sebagai pengunjung restoran, dan situs itu menyediakan akses informasi mengenai artis tersebut, sama istri di klik lagi, dan..... setengah jam dia terjerembab dalam gosip lagi.... begitu ingat, istri kembali ke pendapat teman-temanya di Milist, FB, FS, dan YM. Makin banyak tanggapan yang masuk, makin tidak jelas keputusanya.... sudah hampir 2 jam, istri saya belum memutuskan apapun untuk menjamu tamu di rumah ..... sementara itu, pembatu yang sedang mengantar anak main ke tetangga pulang dan mengoceh tentang menu masakan untuk syukuran yang sukses di rumah tetangga, sangat detail dan terbukti sukses dinikmati para tamu. Istri menghela nafas dan bergumam "hmmmmm kenapa ga dari tadi gua nanya ke tetangga aja ....?"
Menurut saya, istri saya sudah MATI GAYA selama 2 jam bersama internet.
Secangkir kopi kusruput sendiri,...... sruputszzzz......... MATI GAYA ah ................................
Lakone
Note :
Tips bijaksana untuk produktif bersama internet :
1. Tetapkan dalam hati " Internet adalah Hypermarket Informasi", terdapat banyak sekali gondola kategori informasi, kita bisa mengambilnya secara gratis atau membayar, bahkan kita bisa juga bisnis disitu, menjadi penyedia infomasi (Detik.com dll), jasa pengambil informasi (Google.com) atau sebagai penyedia rak dan gondola informasi (yahoo.com), atau sebagai pengelola iklan (SuryaPromo.com), atau apa saja. Jadi, tetapkan dalan hati, intenet BUKAN lapangan bola, taman kota, arena bermain, pegunungan, pantai atau ranjang tidur. Jangan jadikan internet sebagai sarana rekreasi, meskipun internet menyediakannya, tapi lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
2. Bertanya : "Apa yang akan saya hasilkan ? " BUKAN "Apa yang yang akan saya lakukan ?". jadi jangan buka internet, jika kita tidak jelas mau menghasilkan apa, jika membuka internet hanya untuk melakukan apa, bisa saja jawabanya adalah "saya buka internet karena saya ingin melakukanya saja", akhirnya justru tidak melakukan apa-apa dan tidak menghasilkan apa-apa.
3. Kumpulkan informasi secara offline dulu, dari orang lain, buku, majalah, atau apa saja yang ada disekitar kita, barangkali tidak perlu membuka internet sudah bisa memberikan solusi untuk menghasilkan sesuatu. Harap diingat, bahwa tidak semua hal di internet tersedia secara detail, ada hal-hal khusus yang kadang nilainya tidak sebanding dengan usaha kita mencari infromasi di internet. Maka beberapa penyedia jasa pencari informasi di internet juga menyediakan ruang untuk bertanya, dan biasanya tidak lebih dari 1 jam sudah ada yang menjawab. Tapi jawabanya juga belum tentu benar.
4. Cek dan Cross Chek secara offline informasi awal tersebut, apakah sudah cukup untuk menjawab apa yang sedang ingin kita hasilkan, atau justru makin tidak jelas dan meragukan ?
5. Jika yang terjadi adalah seperti point 4, bukalah internet, bertanya detail pada satu situs pencari informasi saja, jadikan internet untuk ajang Cross Check, bukan sumber pertama dari hal ingin kita hasilkan itu. Jika internet menjadi narasumber utama, umumnya hanya akan semakin menenggelamkan pengguna internet ke sangat amat banyak informasi yang berputar-putar dan malah tidak diperlukan. Ujung-ujungnya si pengguna malah menjadi bingung, apakah perlu menghasilkan sesuatu atau tidak ? karena internet bisa saja memuaskan penggunanya ini, bahkan sebelum hal nyata yang harusnya dia ciptakan, sudah bisa digambarkan secara maya di internet.