INVESTOR

12/11/09

"Salah satu alasan mendasar mengapa orang melakukan aktifitas bisnis dengan serius, adalah karena ada yang diharapkan kembali dari apa yang sudah dikeluarkan, masalahnya seberapa besar nilai kembali nya itu bergantung bagaimana orang mengelola bisnisnya"

Demikian penggalan kalimat dari seorang pembicara dalam training umum management retail di tempat kerja. sekilas ucapan itu terdengar klasik, kuno, ketinggalan jaman, sudah tahu atau mungkin tidak penting lagi. Tapi coba perdalam dan renungkan terus kalimat tersebut, makin lama dipikirkan makin banyak yang harus kita maknai, pahami, dan lakukan. Ada banyak sekali pemahaman dan pengertian mengenai investasi, salah satunya adalah definisi "take" and "give" dalam penggalan kalimat diatas. Maka dari itu sangat tidak mungkin sebagai seorang yang mengaku sebagai business man atau profesional business tidak melakukan aktifitas yang berujung pada pemahaman invenstasi dalam koridor "take" and "give".

Jika dilihat dari basis pemahaman "take and give", maka ada 4 tipe orientasi invenstor :

1. Orientasi proses
2. Orientasi Target
3. Orientasi Over Target
4. Orientasi Proses dan Target

Tipe yang berorientasi Proses, biasanya hanya mengaharap Break Event Point (BEP) pada investasinya, dia akan mengutamakan proses kerja yang benar dulu sebelum melihat hasil investasinya. Artinya, jika di profesional bisa meyakinkan investor bahwa segala sistem, prosedur, dan keputusan sudah dibuat secara optimal, maka hasil apapun sudah membuat investor puas. Nilai plus bagi profesional adalah membuat profesional menjadi semakin tahu menjalankan aturan main, namun disisi lain menjadikan profesional menjadi ahli dalam membuat alasan yang di "make up" seolah olah seperti sudah menjalankan sistem dan prosedur.

Tipe yang berorientasi Target, adalah yang paling umum dijumpai, tipe ini tidak begitu peduli proses nya, yang penting hasilnya. Aturan main hanya alat untuk menghasilkan nilai kembali sesuai target yang disepakati. Bagi profesional hal ini sangat mengasah kemampuan bisnis dan bergerak sangat fokus untuk mencapai hasil, namun disisi lain menjebak profesional untuk melakukan segala cara, bahkan mengingkari hati nurani.

Tipe yang berorientasi Over Target, hampir sama dengan yang beroritasi target, hanya intensitasnya yang diatas rata rata. Tipe ini cukup membuat sang investor menjadi sangat populer. Karena investor jenis ini biasanya memiliki nilai bisnis yang terus berlipat lipat dan dalam waktu singkat. Profesional di sekitarnya memiliki karakter yang sangat khas, biasanya ditandai dengan beberapa nilai atau budaya yang "aneh" atau tidak umum dilakukan orang. Misalnya, bekerja tanpa mengenal waktu, workaholic, kompetisi yang ketat dengan sesama profesional, dan empati yang rendah terhadap sesama. Jika dikelola dengan baik dari berbagai aspek, investor jenis ini sebenarnya yang bisa menjadi andalan untuk masa depan bisnis yang bertumbuh secara agresif.

Tipe orientasi proses dan target sepertinya cukup ideal, karena ingin aturan main yang jelas namun tetap harus mencapai target. Fungsi kontrolnya cukup ketat, karena harus memastikan semua aturan berjalan baik, sambil terus mendorong profesional fokus kepada target. Tapi tunggu dulu, tipe ini bahkan bisa membuat profesional sering kehilangan arah. Jika tidak pandai mengelola aturan main menjadi hasil yang sesuai target, yang terjadi adalah melakukan segala hal untuk mencapai target dengan memaksakan perubahan aturan main ditengah jalan. Proses bisnis memang ada dan disusun dengan baik, namun tidak konsisten, dengan alasan untuk mencapai target. Namun lebih celaka lagi, jika aturan main dirubah tapi tidak mencapai target, sang invenstor akan sangat frustasi. Jika sudah frutasi, maka investor makin tidak punya sikap, dan profesional hanya menerka-nerka saja apa yang harus dilakukan.

Demikian, scangkir kopi disruput bareng-bareng, sropottttttttttttttttttttttttttt......... mak nyussssssssssssssssss.........................