SEDIKT DEMI SEDIKIT

1/12/08

Einstein, Newton, Archimedes dan Thomas A. Edison adalah tokoh-tokoh yang diyakini kecerdasanya diatas rata-rata, apa benar demikian ? Diaantara sederet nama tersebut mungkin hanya Einstein yang secara ilmiah terbukti cerdas melalui hasil tes IQ diatas 200 point. Bagaimana dengan yang lain ? apakah memiliki IQ yang luar biasa juga ? Sesungguhnya karya luar biasa mereka tercipta melalui proses yang panjang, bukan seketika muncul karena kecerdasan mereka.

Jenius kata orang, apa sih artinya ? Ada yang bilang IQ diatas 200, ada yang bilang teori 1% praktek 99%, ada yang bilang kemampuan menyelesaikan masalah secara sempurna. Bermacam-macam pengetian ini sesungguhnya berujung pada hasil. Punya IQ diatas 200 point kalau tidak melakukan apapun juga tidak ada hasil, maka jenis pengertian kedua adalah harus lebih banyak praktek daripada teori, jenis pengertian ketiga sangat fokus pada hasilnya, tidak peduli yang melakukan orang ber IQ tinggi atau tidak, asal bisa menyelesaikan masalah secara sempurna, berarti jenius.

Banyak orang tua menginginkan anaknya jadi jenius, sehingga menjadi sasaran empuk produk susu yang seolah seperti bubuk ajaib yang bisa menyulap anak menjadi manusia jenius jika meminumnya tiap hari. Sungguh tragis jadi orang Indonesia, tidak pernah menyadari kebodohanya, malah terus larut dalam pengertian pengertian yang menyesatkan. Ingin tahu Einstein makan apa waktu kecil ? dia tidak doyan SUSU ! jadi apa hubunganya jenius dengan susu ? tidak ada ! tidak sampai disitu, karena perkembangan jaman, produk lain pun menyusul, ada vitamin, suplement makanan, minyak-minyakan dan banyak lagi yang nimbrung ingin "menyulap" anak jadi jenius, ironisnya produk ini juga laris manis. Dunia pendidikan tidak mau ketinggalan, berbagai metoda di "customize" untuk menyulap anak jadi jenius. Berbagai program tambahan pelajaran mulai dijejalkan, dan lebih anehnya menjadi kebanggaan jika tempat pendidikan ini lebih banyak memberikan program tambahan, makin banyak progran tambahan makin bangga. Tidak hanya itu, soal - soal latihan juga berlomba untuk yang paling sulit dan rumit, makin rumit makin bangga lah orang tuanya, karena berharap anaknya terbukti jenius mengerjakan soal yang rumit. Anak-anak jadi mudah stress dan mencari pelarian, jika ada waktu senggang sedikit saja sudah langsung tenggelam dengan televisi atau video game. Waktu bermain mereka jadi terbatas, padahal dunia anak-anak adalah dunia bermain bukan dunia orang jenius. Tragis memang, anak-anak menjadi korban kesalah pahaman orang tuanya soal kejeniusan.

Menjadi jenius menurut saya adalah proses, pengertian bahwa jenius adalah masalah niat dan usaha untuk menyelesaikan masalah dengan sempurna jauh lebih masuk akal. Einstein, Newton dan yang lainya adalah tokoh yang sangat serius menyelesaikan masalah, bahkan proses penciptaan pertama mereka sesungguhnya adalah menemukan masalah. Mengajari anak menemukan masalah jauh lebih penting, daripada memaksa mereka mengerjakan tugas yang tidak masuk akal. Setelah itu ajari mereka menyelesaikan masalah itu dengan sabar dan tekun. Para penemu melakukan semua proses ilmiah dengan sangat tekun, Newton tidak pernah keluar garasinya sampai berbulan-bulan, Thomas A. Edison harus besabar dengan puluhan bahkan ratusan kegagalanya, bahkan Eisntein sering tidak tidur jika sedang mengerjakan hitungan yang rumit. Jadi, apakah benar mereka jenius karena makanan, minuman, vitamin atau progran sekolah ? jelas tidak, mereka jenius karena berhasil menyelesaikan masalahnya dengan sempurna melalui ketekunan bahkan sedikit demi sedikit.

Menyelesaikan masalah sedikit demi sedikit seperti kita naik mobil menuju suatu tempat berjarak puluhan kilometer di malam hari, lampu mobil kita tentu tidak bisa melihat langsung ke tujuan akhir, paling jauh hanya 20 meter kedepan. Tapi karena ketekunan dan kesabaran kita melalui 20 meter kedepan dan 20 meter kemudian, maka jarak puluhan kilometer bisa kita tuju. Ya, sabar, tekun dan sedikit demi sedikit itu jauh lebih baik.

Secangkir kopi kusruput sendiri, sruputtzzzzzzzz ...... mak nyosssssssssssssssssssss.............



Lakone

Comments