TIPS
18/12/08
Kemarin baru saja bertemu seorang teman yang masih kuliah di Belanda. Wajar jika saya bangga punya teman yang sedang menjalani suatu proses hidup yang menurut saya tidak banyak orang melakukanya. Semoga ada juga teman saya yang bangga dengan keberadaan saya suatu hari nanti. Jujur saya terinspirasi sekali dengan yang sedang dilakukan teman ini. Beberapa kali saya sempat bertanya "gimana cara dapat beasiswa ke luar negri ?". Dan seperti yang sudah saya duga, teman saya ini memang anti memberi tips, jawabanya abstrak dan terkesan mengambang. Sepenuhnya dia menyerahkan cara mendapat beasiswa ini pada semangat dan niat saya menginginkan itu, "nanti kalau sudah usaha kan ada jalanya...." begitu katanya.
Memang benar, manusia modern sekarang ini, khususnya di Indonesia, sangat menyukai tips. Kiat-kiat mencapai sesuatu itu seperti mantra saja, jalan pintas untuk meraih sesuatu, dan demikianlah kita sekarang, kadang pengin cepet saja meraih sesuatu, ga penting prosesnya, yang penting hasilnya. Apa benar begitu ?. Apakah dengan semakin cepat kita memperoleh sesuatu berarti bisa menjadi indikator sebuah kesuksesan ? untuk beberapa bidang kehidupan mungkin benar, tapi untuk semua hal ? saya kok ragu. Contoh kongkrit adalah pada saat saya SMA dulu, marak sekali pusat-pusat kursus atau lembaga pendidikan yang menawarkan program untuk lolos di ujian akhir atau ujian masuk perguruan tinggi negri. Alih-alih isi materinya hampir sebagian besar adalah kita diajarkan untuk mengejakan soal secara cepat. Bagaimana mengerjakan secara cepat ? ada banyak jurus praktis digunakan sebagai tips dan jalan pintas. Karena gerah dengan kondisi ini, saya malah jadi kecewa dengan cara belajar model seperti ini. Akhirnya saya dan teman-teman sekelas sepakat membuat semacam seminar di sekolah untuk membahas cara belajar ilmu eksakta yang benar. Dan memang demikian, para guru senior yang menjadi pembicara dalam seminar ini juga mengrikitik banyak rumus praktis untuk menjawab soal adalah jalan pintas yang sama seklai tidak ilmiah dan tidak menghargai esensi dasar dari materi soal itu sendiri. Rumus-rumus fisika diciptakan melalui proses ilmiah dan banyak sekali eksperimen untuk memecahkan hal-hal rumit. Namun di tangan lembaga pendidikan di "plesetkan" menjadi rumus praktis untuk mengerjakan soal ujian.
Coba kita ke toko buku sekarang, cari di bagian buku best seller, 80% judul buku menyangkut tips untuk meraih sesuatu, tips meraih sukses, tips menjadi kaya, tips menjadi pemimpin, dan banyak lagi tips yang dikemas dalam judul-judul yang menarik untuk dibeli. Ini adalah gambaran kebutuhan orang sekarang, butuh tips menghadapi hidup yang makin susah, makin banyak masalah, dan makin complicated !! apa benar begitu ? semakin jarang orang mau mengahrgai proses, apalagi proses yang benar, karena memang tujuan jangka pendek selalu lebih mendesak dan penting dari segalanya.
Dalam pekerjaan bagaimana ? ya tergantung pekerjaanya, yang perlu diingat adalah hasil pekerjaan itu mau berdampak jangka pendek atau jangka panjang ? jika jangka pendek sebaiknya menggunakan ilmu tips yang umum dilakukan orang bisnis sekarang, yaitu rumus ATM, amati, tiru, modifikasi. Tapi jika untuk jangka panjang, alangkah baiknya jika menjalani proses bisnis setahap demi setahap berbasis ide yang original. Ini yang dilakukan HONDA di tahun 80 -an, saat Amerika dengan bangganya memngembangkan mobil besar yang super boros (karena memang sedang trend saat itu), Honda justru memulai riset untuk membuat mobil super irit. Hasilnya ? di tahun 2000 an, mobil HONDA sudah membuat banyak pabrik mobil di Amerika gulung tikar. Nah, apa pilihan anda ? mencari tips atau proses ?
Demikian tips untuk anda hari ini, ga minum kopi neh.....................
LAKONE
Comments