GERHANA
28/1/09
Tanggal 26 Januari kemaren terjadi gerhana Matahari cincin di wilayah Indonesia, khususnya di daerah Lampung. Disebut Gerhana Matahari Cincin (GMT) adalah untuk membedakan dengan Gerhana Matahari Total (GMT). Saat GMC, pendaran sinar matahari masih terlihat menyerupai cincin, namun saat terjadi GMT, sinar matahari benar-benar tertutup seluruhnya, alias gelap total.
Fenomena alam yang saya tunggu memang berujung kekecewaan, betapa tidak, saya sudah membuat kamera dari kardus seperti disarankan para ahli untuk melihat gerhana secara aman. Namun saat yang ditunggu itu, alam kurang bersahabat, mendung menutupi langit, yang terlihat hanya awan bergumpal gumpal.....hanya bisa membayangkan keindahan gerhana itu dibalik awan. Tidak bisa melihat yang diharapkan, seperti halnya kita tak bisa melihat apa seperti apa jadinya impian dan harapan kita di masa depan.
Saya pernah berdialog cukup lama mengenai misteri masa depan ini dengan seorang pendeta. Saya tanya mengapa ada orang yang diberi karunia bisa menatap masa depan seperti Ronggo Warsito dan Jayabaya ? kenapa tidak semua orang diberi kemampuan seperti itu ? Bukankah TUHAN sudah tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan kita, bahkan masa depan Jagat Raya ini ? bukankan ini tidak bisa dirubah ?
Pak pendeta menjawab "Kalau benar anda diberi kemampuan itu, pertanyaanya, apakah sanggup anda terima jika ternyata di masa depan nasib anda tidak lebih baik dari hari ini ?, bagaimana jika seminggu kedepan ternyata tangan anda putus, atau kaki anda patah, atau mata anda buta ? Apakah anda bisa terima itu ? yakin sanggup ?". Saya bengong, dan menjawab "Maaf, saya tarik permintaan saya tadi ......jadi gimana baiknya pak ? "
"Manusia dibekali naluri untuk punya pengharapan, secara mudahnya adalah diberi kemampuan imajinasi yang baik. Kemampuan ini jelas tidak dimiliki mahkluk lain dibumi ini. Maka dari itu, yang terbaik adalah terus perpengharapan akan segala hal, berharaplah secara positif, bukan negatif, maka hidup mu hari ini akan terasa indah"
Menurut ilmu fisika quantum, cara berfikir linier kita mengenai waktu dianggap salah. Cara pandang dan fikir kita mengenai waktu kedepan biasanya seperti kita sedang berjalan dari satu tempat ketempat lain . Waktu, menurut fisika quantum tidak linear, atau lurus kedepan, tetapi menyamping atau paralel. Waktu ada di sebelah kita, bukan didepan kita, masa depan bukan jauh didepan, tetapi hanya disebelah kiri atau kanan kita, jika ingin kesana, kita tinggal memindahkan tubuh kita ke dimensi waktu disebelah kita. Wujud tua kita sudah ada disitu, kita tidak bergerak kedepan, tetapi hanya berpindah kesamping dan kesamping. Tetapi bagaimana cara kesana ? Einstein pernah berteori, jika manusia bisa mengitari bumi dengan sangat cepat dalam suatu waktu tertentu, maka manusia bisa meloncat ke dimensi waktu yang lain (Einstein tidak pernah mengatakan masa depan. yang ada adalah dimensi waktu). Jadi, masa depan tidak terlihat karena adanya sekat yang memisahkan dimensi waktu saat ini dan yang ada disebelah kita, itu saja.
Dari buku The Secret karangan Rhonda Bryne, maka untuk bisa menuju masa depan, bisa dengan memindahkan fikiran kita ke dimensi waktu yang lain. Berfikir dan berimajinasi seolah olah kita sudah berada didimensi waktu itu adalah cara untuk menarik semesta ini membawa kita ke arah yang kita inginkan itu, demikianlah rumusnya. Jadi, jika ingin kaya, bayangkan sekarang sudah kaya dan kita ada disana, maka semesta akan mereka ulang semua peristiwa untuk membawa kita ke dimensi waktu yang kita inginkan itu. Percaya ? boleh tidak.
Seperti hal nya Gerhana, Matahari jelas tidak berubah, karena hanya tertutup bulan, dan saya tidak melihat gerhana karena tertutup awan. Masa depan hanya disamping hal lain yang menutupi, sudah ada disana, tidak berubah, kita tinggal memilih mau masa depan yang seperti apa ? ingin loncat kesana ? berimajinasi saja, itu sudah cukup.
Lakone
Comments