"DUNIA ABU-ABU"

22/7/2008

Pemisahan adalah hal paling tidak nyaman dirasakan manusia. Sepanjang sejarah kehidupan, manusia memang paling tidak bisa hidup terpisah, dan salah satu hak paling hakiki dari manusia adalah hidup bersama dalam komunitas. Sedemikian rupa sehingga sejak dari asalnya ajaran hidup di bumi, hukuman paling menyakitkan adalah DIPISAH.

Tetapi bukan manusia jika tidak punya solusi, meski yang mencipta hidup juga memberi solusi, manusia tetap saja mencari jalanya sendiri. Jika BENAR dan SALAH dipisahkan oleh hukum Sang Pencipta, maka bagi manusia, hukum ini malah menjadi masalah. Padahal Sang Pencipta menyebut itu solusi dari kehancuran manusia. Sang Pencipta tidak mengenal kompromi untuk kata SALAH. Hukum ditegakan dengan caraNya, yaitu tetap MEMISAHKAN antara BENAR dan SALAH. Sekali lagi, untuk manusia ini adalah MASALAH.

Lalu, apa solusi manusia ? ya bikin jembatan antara BENAR dan SALAH. Atas nama "persaudaraan", atas nama "solidaritas", atas nama "kebersamaan", atas nama "kekeluargaan", atas nama "kesuksesan", atas nama... atas nama....... maka perlu adanya kompromi antara benar dan salah, agar ada jembatan penghubung untuk KETERPISAHAN ini. Hal ini meyebabkan ketidakjelasan antara kebenaran dan kesalahan dalam kehidupan sehari hari, apalagi kalau bukan karena kompromi antara BEANR dan SALAH. Kekaburan inilah yang menjadikan DUNIA ABU-ABU, tidak jelas Hitamnya dan tidak jelas Putihnya.

Uang adalah jembatan paling efektif, karena uang adalah sarana pemenuhan hasrat duniawi, baik hasrat fisik maupun non fisik. Sedemikian rupa sehingga, kontributor terbesar penyebab DUNIA ABU-ABU adalah UANG. Korupsi terjadi, sogok-sogokan terjadi, kesalahan ditebus, kebenaran dibeli, dan begitulah kita memperlakukan uang, sebagai jembatan benar dan salah. Sadar atau tidak, kita sudah terlanjur ada didalam DUNIA ABU-ABU ini, bahkan hukum yang berlaku untuk membenarkan atau menyalahkan sesuatu seringkali berujung pada urusan uang.

Sebenarnya Uang nya tidak salah, sekali lagi, uang telah dimanfaatkan manusia menjadi jembantan benar dan salah, dan ini dianggap solusi. Tetapi ada manusia yang masih memegang teguh prinsip pemisah Benar dan Salah, biasanya dia juga memperlakukan uang dengan lebih bijaksana. Uang bisa juga menjadi jembatan untuk mendekatkan si Kaya dengan si Miskin, dimana keduanya bukanlah objek benar atau salah. Atau uang digunakan sebagai jembatan antara yang lebih dan yang kurang, atau yang sehat dan yang sakit, atau yang beruntung dan yang kurang beruntung...... . jelas bahwa kedua ojek itu bukan fihak benar atau fihak salah.

Dunia memang sudah dihukum sejak dari asalnya, sehingga selalu ada pemisah, tetapi BENAR dan SALAH seharusnya adalah dua kata yang TIDAK BOLEH dikompromikan dan dijembatani. DUNIA ABU-ABU karena tidak ada lagi pemisah kaya dan miskin, sehat dan sakit, atau pintar dan bodoh, tentu akan jauh lebih indah daripada ABU-ABU karena tidak jelas lagi siapa BENAR siapa SALAH.
Secangkir kopi kusruput sendiri..... mak nyoszzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Comments