"THERMAL"
31/ 7 / 08
Apa tuh, kayaknya kok pernah dengar, tapi apa ya ?
Kemarin saya berkesempatan mengantarkan anak mengenal dunia dengan memperkenalkan alam pegunungan sekaligus aktivitas hobby yang menantang. Mengapa kami melakukanya ? pertama, memang hobby kami jalan-jalan, hanya masalah waktu dan biaya saja hobby itu tidak ditekuni, apalagi kepikiran untuk menghasilkan uang.Kedua, kami orang yang haus mengenai hal baru, maka setiap kali jalan-jalan selalu ingin tahu hal baru dan mencobanya.
Kesempatan kali ini adalah mengamati aktivitas terjun payung dari atas bukit. Wuih seru juga, gak pernah kepikiran sebelumnya, bahwa bergantungan diatas bumi kelihatanya juga mengasyikan.
Ada yang menarik sebelum aktivitas itu dimulai, pertama adalah arah angin, ternyata para penerjun datang disaat yang tepat, yaitu disaat arah angin dari bawah menuju ke bukit. Sedangkan kami datang terlalu pagi, disaat angin turun dari bukit. Pada saat perubahan arah angin terjadi, ditandai dengan angin puting beliung (tornado), tidak terlalu besar, tapi bikin saya deg-degan juga. Debu beterbangan membentuk formasi seperti corong, mula-mula kecil tapi sedetik kemudian berubah menjadi corong raksasa dengan ketinggian mencapai 10 meter. Spontan saya memegang erat anak-anak, takut terbang terbawa angin. Padahal orang disekitar situ pada cengar-cengir saja, menganggap itu hal biasa, jadi malu ....... Setelah itu tiba-tiba angin hilang entah kemana, dan perlahan -lahan mulai berhembus angin dari bawah bukit ke atas.
Hal menarik kedua adalah muculnya dua ekor burung elang gunung yang terbang mengelilingi lokasi take off para penerjun. Dua ekor elang ini terbang sangat stabil , bahkan lebih dari 5 menit tidak mengepakan sayap, hanya berputar-putar saja, sedang mencari mangsa barangkali. Kondisi elang yang demikian inilah yang disebut para penerjun sebagi THERMAL. Para penerjun pun bersiap siap "terbang" dengan inspirasi penuh dari elang yang sudah membuktikan tekanan udara dan pergerakan angin yang stabil, luar biasa, sungguh aktivitas yang sangat dekat dengan alam...
Kondisi Thermal ini mengusik pikiran saya mengenai definisi stabil versi para penerjun dan elang gunung :
1. Keseimbangan tekanan angin yang berlawanan dengan gravitasi
2. Saatnya memulai aktivitas terbang mengamati mangsa (elang), atau terjun dari bukit (penejun)
Saya membayangkan, apakah ada keseimbangan antara SEMANGAT usaha hidup saya dengan tarikan KEMALASAN yang berujung kegagalan ? menjadi stabil bisa berarti tidak 100% atau mungkin 200% sukses, tetapi sukses menjadi proses kesembangan antara usaha dan kemalasan. Berusaha sangat amat tanpa ada waktu bermalas malas (dalam bahasa positif = relax !) juga bisa berbahaya, artinya menjadi tidak seimbang. Apalagi sebaliknya, bermalas-malas, sudah jelas NIHIL. Atau jika antara keinginan untuk berusaha besar, tetapi tidak segera melakukan usahanya, ya jadi frustasi sendiri, muter-muter ga karuan seperti tornado. Jadi yang penting adalah seimbang, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing, bukan kebutuhan semua orang.
Kondisi Thermal adalah saat yang tepat untuk melakukan aktivitas, bukan kondisi untuk duduk manis. Ini yang menarik, stabil berarti untuk melakukan sesuatu bukan untuk menikmatinya. Justru dalam kondisi yang seimbang itulah energi sangat efektif dan efisien digunakan. Segala potensi diri dan potensi alam berpadu untuk mencapai tujuan. Luar biasa, perpaduan ini akan mengahasilkan sesuatu yang tidak hanya sukses, tetapi sejarah......
Thermal adalah kondisi stabil, thermal kita jadikan inspirasi untuk melangkah lebih baik, dengan membangkitkan potensi diri untuk melakukan hal LUAR BIASA !!
Secaangkir kopi kusruput sendiri ....... mak Nyozzzzzzzzzzzzzzz.................
Apa tuh, kayaknya kok pernah dengar, tapi apa ya ?
Kemarin saya berkesempatan mengantarkan anak mengenal dunia dengan memperkenalkan alam pegunungan sekaligus aktivitas hobby yang menantang. Mengapa kami melakukanya ? pertama, memang hobby kami jalan-jalan, hanya masalah waktu dan biaya saja hobby itu tidak ditekuni, apalagi kepikiran untuk menghasilkan uang.Kedua, kami orang yang haus mengenai hal baru, maka setiap kali jalan-jalan selalu ingin tahu hal baru dan mencobanya.
Kesempatan kali ini adalah mengamati aktivitas terjun payung dari atas bukit. Wuih seru juga, gak pernah kepikiran sebelumnya, bahwa bergantungan diatas bumi kelihatanya juga mengasyikan.
Ada yang menarik sebelum aktivitas itu dimulai, pertama adalah arah angin, ternyata para penerjun datang disaat yang tepat, yaitu disaat arah angin dari bawah menuju ke bukit. Sedangkan kami datang terlalu pagi, disaat angin turun dari bukit. Pada saat perubahan arah angin terjadi, ditandai dengan angin puting beliung (tornado), tidak terlalu besar, tapi bikin saya deg-degan juga. Debu beterbangan membentuk formasi seperti corong, mula-mula kecil tapi sedetik kemudian berubah menjadi corong raksasa dengan ketinggian mencapai 10 meter. Spontan saya memegang erat anak-anak, takut terbang terbawa angin. Padahal orang disekitar situ pada cengar-cengir saja, menganggap itu hal biasa, jadi malu ....... Setelah itu tiba-tiba angin hilang entah kemana, dan perlahan -lahan mulai berhembus angin dari bawah bukit ke atas.
Hal menarik kedua adalah muculnya dua ekor burung elang gunung yang terbang mengelilingi lokasi take off para penerjun. Dua ekor elang ini terbang sangat stabil , bahkan lebih dari 5 menit tidak mengepakan sayap, hanya berputar-putar saja, sedang mencari mangsa barangkali. Kondisi elang yang demikian inilah yang disebut para penerjun sebagi THERMAL. Para penerjun pun bersiap siap "terbang" dengan inspirasi penuh dari elang yang sudah membuktikan tekanan udara dan pergerakan angin yang stabil, luar biasa, sungguh aktivitas yang sangat dekat dengan alam...
Kondisi Thermal ini mengusik pikiran saya mengenai definisi stabil versi para penerjun dan elang gunung :
1. Keseimbangan tekanan angin yang berlawanan dengan gravitasi
2. Saatnya memulai aktivitas terbang mengamati mangsa (elang), atau terjun dari bukit (penejun)
Saya membayangkan, apakah ada keseimbangan antara SEMANGAT usaha hidup saya dengan tarikan KEMALASAN yang berujung kegagalan ? menjadi stabil bisa berarti tidak 100% atau mungkin 200% sukses, tetapi sukses menjadi proses kesembangan antara usaha dan kemalasan. Berusaha sangat amat tanpa ada waktu bermalas malas (dalam bahasa positif = relax !) juga bisa berbahaya, artinya menjadi tidak seimbang. Apalagi sebaliknya, bermalas-malas, sudah jelas NIHIL. Atau jika antara keinginan untuk berusaha besar, tetapi tidak segera melakukan usahanya, ya jadi frustasi sendiri, muter-muter ga karuan seperti tornado. Jadi yang penting adalah seimbang, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing, bukan kebutuhan semua orang.
Kondisi Thermal adalah saat yang tepat untuk melakukan aktivitas, bukan kondisi untuk duduk manis. Ini yang menarik, stabil berarti untuk melakukan sesuatu bukan untuk menikmatinya. Justru dalam kondisi yang seimbang itulah energi sangat efektif dan efisien digunakan. Segala potensi diri dan potensi alam berpadu untuk mencapai tujuan. Luar biasa, perpaduan ini akan mengahasilkan sesuatu yang tidak hanya sukses, tetapi sejarah......
Thermal adalah kondisi stabil, thermal kita jadikan inspirasi untuk melangkah lebih baik, dengan membangkitkan potensi diri untuk melakukan hal LUAR BIASA !!
Secaangkir kopi kusruput sendiri ....... mak Nyozzzzzzzzzzzzzzz.................
Comments