"SSSsssssssttttttttttttt ..... JADI PENGUSAHA YUK"
19/2/2008
Judul kopi pagi ini bokan provokasi lho. Hanya sekedar info, jumlah enterpreneurship di Indonesia baru 0.8%, sementara untuk menjadi negara yang kuat di sektor ekonomi, jumlah enternpreneurship harus mencapai 2%. Ini angka yang disebut sama pak Ir. Ciputra, tentu seorang pengusaha yang terkenal itu. Angka lain adalah, jumlah pengangguran dari kalangan sarjana sudah mencapai 750.000 orang. Terus pada jadi apa setelah lulus kuliah ??? Ini jelas sebuah indikasi bahwa jumlah lapangan kerja terbatas, siapa yang menciptakan lapangan kerja ? ya enterpreneur atau pengusaha.
Menjadi pengusaha atau profesional adalah pilihan, tetapi menjadi profesional yang bermental pengusaha itu differensiasi atau sebuah kombinasi yang unik. KOmbinasi yang unik lain adalah menjadi pengusaha dengan kemampuan profesional. Kombinasi unik ini yang jarang kita temui, karena langka maka harganya juga mahal. Ir. Ciputra adalah contoh pengusaha bermental atau memiliki kemampuan profesioanal yang baik.
Maksud judul kopi pagi ini tentu adalah mengajak anda untuk menjadi profesional bermental pengusaha, dengan berbagai pernak perniknya, seorang pengusaha bisa saja melakukan hal-hal diluar konteks pemikiran seorang profesional. Menjadi profesional bermental pengusaha pasti juga ada keterbatasan, maka dibutuhkan kemampuan untuk memodifikasi perilaku pengusaha dalam dunia profesional, seperti :
1. Ulet dan ga ada matinya...... fighting terus tidak menyerah.
2. Berani berspekulasi dan ambil resiko..... resiko apa ? ya selain performance jeblok, bisa saja dipecat .....
3. Action !!! tidak hanya berfikir ....
4. Selalu membandingkan efesiensi dan efektifitas..... dengan begitu selalu ada sisa cost untuk keuntungan.
5. Fokus pada hasil, terutama uang...
Kira-kira tiga hal ini saja yang paling mendasar dari mental pengusaha, jamin berhasil kalo dipakai di dunia profesional ??? belum ada angka untuk ini, pengalaman kita lah yang membuktikan .....
Secangkir jahe panas menemaniku .... sruputzzzzzzzzzzzzzz mak nyossssssssssssssss
Judul kopi pagi ini bokan provokasi lho. Hanya sekedar info, jumlah enterpreneurship di Indonesia baru 0.8%, sementara untuk menjadi negara yang kuat di sektor ekonomi, jumlah enternpreneurship harus mencapai 2%. Ini angka yang disebut sama pak Ir. Ciputra, tentu seorang pengusaha yang terkenal itu. Angka lain adalah, jumlah pengangguran dari kalangan sarjana sudah mencapai 750.000 orang. Terus pada jadi apa setelah lulus kuliah ??? Ini jelas sebuah indikasi bahwa jumlah lapangan kerja terbatas, siapa yang menciptakan lapangan kerja ? ya enterpreneur atau pengusaha.
Menjadi pengusaha atau profesional adalah pilihan, tetapi menjadi profesional yang bermental pengusaha itu differensiasi atau sebuah kombinasi yang unik. KOmbinasi yang unik lain adalah menjadi pengusaha dengan kemampuan profesional. Kombinasi unik ini yang jarang kita temui, karena langka maka harganya juga mahal. Ir. Ciputra adalah contoh pengusaha bermental atau memiliki kemampuan profesioanal yang baik.
Maksud judul kopi pagi ini tentu adalah mengajak anda untuk menjadi profesional bermental pengusaha, dengan berbagai pernak perniknya, seorang pengusaha bisa saja melakukan hal-hal diluar konteks pemikiran seorang profesional. Menjadi profesional bermental pengusaha pasti juga ada keterbatasan, maka dibutuhkan kemampuan untuk memodifikasi perilaku pengusaha dalam dunia profesional, seperti :
1. Ulet dan ga ada matinya...... fighting terus tidak menyerah.
2. Berani berspekulasi dan ambil resiko..... resiko apa ? ya selain performance jeblok, bisa saja dipecat .....
3. Action !!! tidak hanya berfikir ....
4. Selalu membandingkan efesiensi dan efektifitas..... dengan begitu selalu ada sisa cost untuk keuntungan.
5. Fokus pada hasil, terutama uang...
Kira-kira tiga hal ini saja yang paling mendasar dari mental pengusaha, jamin berhasil kalo dipakai di dunia profesional ??? belum ada angka untuk ini, pengalaman kita lah yang membuktikan .....
Secangkir jahe panas menemaniku .... sruputzzzzzzzzzzzzzz mak nyossssssssssssssss
Comments