"SENSASI"
31/01/08
Fenomena menarik dari dunia hiburan, khususnya film..... setelah sukses dengan acara televisi yang penuh dengan Hantu, sekarang giliran dunia layar lebar mereguk untung dengan serbuan film horornya.... berdasar data terakhir, penonton film horor di indonesia jauh lebih banyak daripada film drama. Contoh kasus film horor "Tusuk Jelangkung" sukses dengan 1.3 Juta penonton, sementara film Drama "Gie" hanya 500 ribu penonton. Dari sisi pengusaha, memproduksi film horor jauh lebih murah, film "Pocong 2" hanya menhabiskan budget 400 Juta, tapi sukses dengan penonton diatas 1 Juta, sementara film "Gie" menghabiskan 7 M, gila kan ......
Tentu saja permintaan pasar yang menentukan produksi suatu barang atau jasa, apalagi dibanding dengan variabel biaya, semua usaha kan memang ujungnya duit, kecuali kalau memang ujungnya adalah suatu misi tertentu, seperti Garin Nugroho, memproduksi film untuk pencapaian prestasi dalam festival film, jadi ditonton atau enggak itu ga penting.
Kenapa orang Indonesia suka nonton Horor ? Jawabnya adalah : SENSASI !!!
Orang Indonesia sangat menyukai sensasi, apapun yang berbau sensasi pasti disukai. Jadi tidak hanya film horor, apapun yang berbau porno juga menarik, karena ada unsur sensasi didalamnya, atau apapaun yang berbau kriminaltas, sadisme, anarkisme, juga disukai, karena ada sensai disana..... sensasi apa ? ya sensasi untuk menikmati sesuatu yang tidak nyata, menakutkan tetapi tidak takut, mengerikan tapi tidak ngeri, menggairahkan tapi tidak sampai puncak .........
Jadi, buatlah sensasi, maka apapun produknya, minimal membuat orang penasaran untuk mencobanya, syukur-syukur membelinya.... kan lumayan.
Secangkir kopi kusruput sendiri, mak nyossssssssss,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Fenomena menarik dari dunia hiburan, khususnya film..... setelah sukses dengan acara televisi yang penuh dengan Hantu, sekarang giliran dunia layar lebar mereguk untung dengan serbuan film horornya.... berdasar data terakhir, penonton film horor di indonesia jauh lebih banyak daripada film drama. Contoh kasus film horor "Tusuk Jelangkung" sukses dengan 1.3 Juta penonton, sementara film Drama "Gie" hanya 500 ribu penonton. Dari sisi pengusaha, memproduksi film horor jauh lebih murah, film "Pocong 2" hanya menhabiskan budget 400 Juta, tapi sukses dengan penonton diatas 1 Juta, sementara film "Gie" menghabiskan 7 M, gila kan ......
Tentu saja permintaan pasar yang menentukan produksi suatu barang atau jasa, apalagi dibanding dengan variabel biaya, semua usaha kan memang ujungnya duit, kecuali kalau memang ujungnya adalah suatu misi tertentu, seperti Garin Nugroho, memproduksi film untuk pencapaian prestasi dalam festival film, jadi ditonton atau enggak itu ga penting.
Kenapa orang Indonesia suka nonton Horor ? Jawabnya adalah : SENSASI !!!
Orang Indonesia sangat menyukai sensasi, apapun yang berbau sensasi pasti disukai. Jadi tidak hanya film horor, apapun yang berbau porno juga menarik, karena ada unsur sensasi didalamnya, atau apapaun yang berbau kriminaltas, sadisme, anarkisme, juga disukai, karena ada sensai disana..... sensasi apa ? ya sensasi untuk menikmati sesuatu yang tidak nyata, menakutkan tetapi tidak takut, mengerikan tapi tidak ngeri, menggairahkan tapi tidak sampai puncak .........
Jadi, buatlah sensasi, maka apapun produknya, minimal membuat orang penasaran untuk mencobanya, syukur-syukur membelinya.... kan lumayan.
Secangkir kopi kusruput sendiri, mak nyossssssssss,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Comments